So, hai.
Saya cuma mau berbagi kisah tidak inspiratif yang saya alami hari ini.
Nah, guys . Saya sebenarnya adalah warga negara yang up to date . Kan, sedang gencar-gencarnya tuh pemakaian e-money alias Electronic Money yaitu duit yang nggak berbentuk duit , sebut saja saya Cashless Generation yaitu Generasi yang doyannya bayar pakai gesek kartu atau Mobile Banking #lol
But, karena kebetulan saya lagi pengen banget makan di salah satu kafe dekat rumah yang cuma menerima pembayaran cash, berakhirlah saya di mesin ATM Bank CIMB *ciee sebut merk* yang lokasinya cuma 100 meter dari kafe yang bersangkutan.
Habis parkir, lepas helm, kibas rambut dengan manjah, masuklah saya ke Bank Cabang yang kebetulan karena ini hari minggu, tutup. Tapi untungnya ATM nya bisa digunakan dan tebak sodarah-sodarah, apa yang saya temukan???
Kertas.
Bekas struk transaksi.
Berserakan dimana-mana.
Mirisnya lagi, itu tong sampah deket banget loh. Tinggal ngesot aja sampai.
Sebenarnya setiap kali kita melakukan transaksi, Mesin ATM ini sudah bertanya "Apakah anda ingin mencetak Struk?" jadi nggak langsung keluar gitu aja struk-struk ini, tapi sayangnya orang-orang yang minta struknya dicetak kebanyakan cuma mau tahu berapa sisa saldonya yang sebenarnya bisa di cek lewat mesin ATM nya tanpa cetak struk.
Ya kalau memang perlu bukti transfer sih , monggo.
Cuma itu sampahnya haduh, mohon dipertanggungjawabkan sedikit atuh :(
Ibaratnya seperti "Kamu yang memintaku, tapi kamu yang membuangku"
Sad
Anyway , karena kepo, saya pun mengukur berapa panjang ubin disini, saya mau tahu berapa sebenarnya jarak dari mesin ATM sampai ke tempat sampah, apakah sejauh itu?
Yah, karena saya nggak bawa penggaris kemana-mana, terpaksa saya pakai aplikasi Ruler di HP. Kurang lebih, satu sisi ubin tersebut panjangnya 30 cm.
See?
Jarak sampah yang terjauh dari tempat sampah tersebut hanya kurang lebih 3 meter , which is sebenarnya mau nggak mau bakal dilewatin juga karena pintu keluarnya pas disebelah tempat sampah :(
Mungkin pada hari-hari biasa, ada cleaning service yang membersihkan tapi di hari libur begini baru deh kelihatan, tipikal manusia-manusia kita.
Akan ada saja orang yang berkata "Lho, itu kan tugasnya Cleaning Service! Kalau nggak gitu mereka makan gaji buta nanti."
Halah.
Tidak usah mencari pembenaran untuk hal yang sudah jelas-jelas salah. And please. Jangan coba untuk membandingkan perbuatan jelek satu dengan yang lainnya, sama-sama bau, kampret.
Ini sebenarnya mengenai kebiasaan juga, walau nggak semua namun mayoritas pengguna ATM tentunya orang yang sudah cukup dewasa toh? Kita yang dewasanya aja begini kelakuannya, mau kasih contoh apa pada anak-anak kita? Jangan sampai deh kita jadi orang tua yang cuma bisa ngomong doang, show it! Children learn from what they see. They see you good, they be better. They see you bad, they do worse!
Boro-boro memajukan bangsa, men disiplinkan diri sendiri saja belum mampu.
Lanjut selesai tarik tunai, saya langsung ambil deh itu kertas-kertas dan buang ke tempatnya. Hitung-hitung bantuin cleaning servicenya, dikit.
And do you know what's interesting?
Ada satu struk, yang bertuliskan nominal saldo puluhan juta , tapi pemilik rekening nya kurang cerdas untuk menempatkan sampah pada tempatnya.
Hahaha.
Seduh.
Saya cuma mau berbagi kisah tidak inspiratif yang saya alami hari ini.
Nah, guys . Saya sebenarnya adalah warga negara yang up to date . Kan, sedang gencar-gencarnya tuh pemakaian e-money alias Electronic Money yaitu duit yang nggak berbentuk duit , sebut saja saya Cashless Generation yaitu Generasi yang doyannya bayar pakai gesek kartu atau Mobile Banking #lol
But, karena kebetulan saya lagi pengen banget makan di salah satu kafe dekat rumah yang cuma menerima pembayaran cash, berakhirlah saya di mesin ATM Bank CIMB *ciee sebut merk* yang lokasinya cuma 100 meter dari kafe yang bersangkutan.
Habis parkir, lepas helm, kibas rambut dengan manjah, masuklah saya ke Bank Cabang yang kebetulan karena ini hari minggu, tutup. Tapi untungnya ATM nya bisa digunakan dan tebak sodarah-sodarah, apa yang saya temukan???
Dari ATM paling belakang :( |
Dari 2 mesin Setor tunai terdekat |
Kertas.
Bekas struk transaksi.
Berserakan dimana-mana.
Mirisnya lagi, itu tong sampah deket banget loh. Tinggal ngesot aja sampai.
Sebenarnya setiap kali kita melakukan transaksi, Mesin ATM ini sudah bertanya "Apakah anda ingin mencetak Struk?" jadi nggak langsung keluar gitu aja struk-struk ini, tapi sayangnya orang-orang yang minta struknya dicetak kebanyakan cuma mau tahu berapa sisa saldonya yang sebenarnya bisa di cek lewat mesin ATM nya tanpa cetak struk.
Ya kalau memang perlu bukti transfer sih , monggo.
Cuma itu sampahnya haduh, mohon dipertanggungjawabkan sedikit atuh :(
Ibaratnya seperti "Kamu yang memintaku, tapi kamu yang membuangku"
Sad
Anyway , karena kepo, saya pun mengukur berapa panjang ubin disini, saya mau tahu berapa sebenarnya jarak dari mesin ATM sampai ke tempat sampah, apakah sejauh itu?
Anggap saja 30cm ya, nggak bawa garisan beneran :( |
Yah, karena saya nggak bawa penggaris kemana-mana, terpaksa saya pakai aplikasi Ruler di HP. Kurang lebih, satu sisi ubin tersebut panjangnya 30 cm.
Udah lama nggak ngitung ginian, semoga gak salah hahaha |
Jarak sampah yang terjauh dari tempat sampah tersebut hanya kurang lebih 3 meter , which is sebenarnya mau nggak mau bakal dilewatin juga karena pintu keluarnya pas disebelah tempat sampah :(
Mungkin pada hari-hari biasa, ada cleaning service yang membersihkan tapi di hari libur begini baru deh kelihatan, tipikal manusia-manusia kita.
Akan ada saja orang yang berkata "Lho, itu kan tugasnya Cleaning Service! Kalau nggak gitu mereka makan gaji buta nanti."
Halah.
Tidak usah mencari pembenaran untuk hal yang sudah jelas-jelas salah. And please. Jangan coba untuk membandingkan perbuatan jelek satu dengan yang lainnya, sama-sama bau, kampret.
Ini sebenarnya mengenai kebiasaan juga, walau nggak semua namun mayoritas pengguna ATM tentunya orang yang sudah cukup dewasa toh? Kita yang dewasanya aja begini kelakuannya, mau kasih contoh apa pada anak-anak kita? Jangan sampai deh kita jadi orang tua yang cuma bisa ngomong doang, show it! Children learn from what they see. They see you good, they be better. They see you bad, they do worse!
Boro-boro memajukan bangsa, men disiplinkan diri sendiri saja belum mampu.
Lanjut selesai tarik tunai, saya langsung ambil deh itu kertas-kertas dan buang ke tempatnya. Hitung-hitung bantuin cleaning servicenya, dikit.
And do you know what's interesting?
Ada satu struk, yang bertuliskan nominal saldo puluhan juta , tapi pemilik rekening nya kurang cerdas untuk menempatkan sampah pada tempatnya.
Hahaha.
Seduh.
Aku hanyalah Pepe. Pepe yang Sedih |
Comments
Post a Comment